
“Satu benih yang ditanam hari ini adalah seribu harapan untuk masa depan Indonesia yang sejahtera.”
Krisnandar Mufti
Founder
Foodgrace Indonesia
Adalah program berkelanjutan yang mengoptimalkan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan dengan mengurangi food waste, mendaur ulang limbah organik, serta mendistribusikan kelebihan pangan. Program ini menekan emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi pangan, dan memperkuat ketahanan pangan melalui pendekatan sirkular.

Foodgrace Indonesia
Program ini dirancang dengan pendekatan sirkular untuk mengoptimalkan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Fokus utamanya adalah meminimalkan food waste, mendaur ulang limbah organik, dan mendistribusikan kelebihan pangan secara merata. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi rantai pasok pangan tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari sektor pertanian dan perikanan. Tujuannya adalah menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan, berkeadilan, dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Program dimulai dengan mengurangi kehilangan pangan (food loss) di tingkat hulu melalui penerapan teknologi dan praktik pertanian cerdas. Petani dan nelayan dibekali dengan pelatihan penanganan pascapanen, penggunaan penyimpanan berbasis cold storage, serta teknik panen yang efisien. Sektor peternakan dan perikanan juga dioptimalkan dengan pemanfaatan pakan rendah emisi dan sistem budidaya berkelanjutan. Langkah ini bertujuan memastikan lebih banyak hasil produksi yang sampai ke konsumen dalam kondisi baik.
Kelebihan produksi dan pangan yang tidak memenuhi standar pasar (misalnya sayur atau ikan bentuknya kurang sempurna) didistribusikan melalui bank pangan atau program berbagi makanan. Kolaborasi dengan pasar tradisional, restoran, dan platform digital memungkinkan redistribusi pangan berlebih kepada masyarakat rentan. Selain mengurangi waste, langkah ini memperkuat ketahanan pangan lokal dan memastikan akses pangan yang lebih merata.
Limbah pertanian, sisa makanan, dan by-product peternakan/perikanan diolah menjadi kompos, biogas, atau pakan ternak. Program ini melibatkan pembangunan fasilitas komunal seperti unit pengomposan dan biodigester di tingkat desa. Dengan mengubah limbah menjadi sumber daya baru, emisi gas rumah kaca dari pembusukan sampah organik dapat ditekan, sekaligus menciptakan ekonomi sirkular di sektor pangan.
Perubahan perilaku konsumen dan pelaku usaha sangat penting. Kampanye “Zero Food Waste” dilakukan melalui media sosial, pelatihan, dan program sekolah. Masyarakat diajak untuk menghargai makanan, mengurangi sampah pangan, serta memanfaatkan bahan pangan secara utuh (misalnya menggunakan kulit buah atau batang sayur). Sinergi dengan influencer dan tokoh lokal dapat memperkuat dampak sosialisasi.
Program dilengkapi dengan sistem pemantauan untuk mengukur pengurangan food waste, penurunan emisi, dan peningkatan ketahanan pangan. Data dikumpulkan melalui aplikasi digital, laporan lapangan, dan kolaborasi dengan akademisi. Hasil evaluasi digunakan untuk menyempurnakan strategi dan memperluas cakupan program ke daerah lain, sehingga dampaknya dapat berkelanjutan dalam jangka panjang.
How We Work the Program

Pencegahan Food Waste di Rantai Produksi

Pendistribusian Kelebihan Pangan

Daur Ulang Limbah Organik

Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan
Joint With Us
“Pernah nggak sih kepikiran, aksi kecilmu bisa mengubah hidup orang lain”
Di Rapid, kami percaya bahwa setiap kontribusi sekecil apa pun bisa menciptakan dampak nyata untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik.